Jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari
total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu
yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik.
Bambu merupakan jenis
rumput-rumputan yang dan beruas. Bambu merupakan anggota famili Poaceae yang
terdiri atas 70 genus. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat
pertumbuhan yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang 60
cm dalam sehari.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjadi surga bagi
jenis tanaman yang disebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. Diperkirakan
terdapat sedikitnya 159 jenis bambu di Indonesia yang
88 diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia.
Berikut beberapa jenis
(spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.
§
Arundinaria
japonica Sieb & Zuc
ex Stend ditemukan di Jawa.
§
Bambusa
atra Lindl. (Loleba)
di Maluku.
§
Bambusa
balcooa Roxb. Di Jawa.
§
Bambusa
blumeana Bl. ex Schul. f.
(Bambu Duri) di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
§
Bambusa
glaucescens (Wild) Sieb ex
Munro. (Bambu Pagar; Cendani) di Jawa.
§
Bambusa
horsfieldii Munro. (Bambu
Embong) di Jawa.
§
Bambusa
maculata (Bambu Tutul; Pring
Tutul) di Bali.
Bambu Tutul (Bambusa
maculata)
§
Bambusa
multiplex (Bambu Cendani;
Mrengenani) di Jawa.
§
Bambusa
polymorpha Munro. Di Jawa.
§
Bambusa
tulda Munro. Di Jawa.
§
Bambusa
tuldoides (Haur Hejo) di
Jawa
§
Bambusa
vulgaris Schard. (Awi
Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning) di Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Maluku.
Bambu Kuning (Bambusa
vulgaris)
§
Dendrocalamus
asper (Bambu Petung)
di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
§
Dendrocalamus
giganteus Munro. (Bambu
Sembilang) di Jawa
§
Dendrocalamus
strictur (Roxb) Ness.
(Bambu Batu) di Jawa.
§
Dinochloa
scandens (Bambu
Cangkoreh; Kadalan) di Jawa.
§
Gigantochloa
apus Kurz. (Bambu
Apus; Bambu Tali) di Jawa.
Bambu Apus
(Gigantochloa apus)
§
Gigantochloa
atroviolacea (Bambu Hitam;
Bambu Wulung; Gombong) di Jawa.
Bambu Wulung
(Gigantochloa atroviolacea)
§
Gigantochloa
atter (Bambu Legi;
Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes) di Jawa.
Bambu Legi
(Gigantochloa atter)
§
Gigantochloa
achmadii Widjaja. (buluh
Apus) di Sumatera.
§
Gigantochloa
hasskarliana (Bambu Lengka
Tali) di Sumatera, Jawa, dan Bali.
§
Gigantochloa
kuring (Awi Belang) di Jawa.
§
Gigantochloa
levis (Blanco) Merr.
(Bambu Suluk) di Kalimantan.
§
Gigantochloa
manggong Widjaja. (Bambu
Manggong) di Jawa.
§
Gigantochloa
nigrocillata Kurz (Bambu
Lengka; Bambu Terung; Bambu Bubat) di Jawa.
§
Gigantochloa
pruriens (buluh Rengen)
di Sumatera.
§
Gigantochloa
psedoarundinaceae (Bambu Andong;
Gambang Surat; Peri) di Jawa.
§
Gigantochloa
ridleyi Holtum. (Tiyang
Kaas) di Bali.
§
Gigantochloa
robusta Kurz. (Bambu
Mayan; Temen Serit) di Sumatera, Jawa, dan Bali.
§
Gigantochloa
waryi Gamble (Buluh
Dabo) di Sumatera
§
Gigantochloa
verticillata (bambu Hitam)
§
Melocanna
bacifera (Roxb) Kurz. Di
Jawa.
§
Nastus
elegantissimus (Hassk) Holt.
(Bambu Eul-eul) di Jawa.
§
Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera (Bambu Uncea; Bambu
Buluh Kecil) di Jawa.
§
Schizotachyum
blunei Ness. (Bambu
Wuluh; Bambu Tamiang) di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan Maluku
§
Schizotachyum
brachycladum Kuez. (Bambu
Buluh Besar; Buluh Nehe; Awi Buluh; Ute Watat; Tomula) di Sumatera, Jawa,
Sulawesi, dan Maluku.
§
Schizotachyum
candatum Backer ex Heyne
(buluh Bungkok) di Sumatera.
§
Schizotachyum
lima (Blanco) Merr.
(Bambu Toi) di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian.
§
Schizotachyum
longispiculata Kurz. (Bambu
Jalur) di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
§
Schizotachyum
zollingeri Stend. (Bambu
Jala; Cakeutreuk; Bambu Lampar) di Sumatera dan Jawa.
§
Thryrsostachys
siamensis Gamble. (Bambu
Jepang) di Jawa.
Di Indonesia
jenis-jenis bambu ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (kontruksi),
Transportasi, Pembuatan alat musik seperti angklung, kuliner, kerajinan rumah
tangga dan ornamen, serta sebagai bahan pengobatan alami.
Meski memiliki banyak spesies dan dulu tersebar luas di
Indonesia, kini beberapa jenis bambu mulai langka dan sulit ditemukan.
Kelangkaan ini terjadi lebih disebabkan olehkonversi lahan menjadi daerah pemukiman.
Kalau di desa saya, bambu masih tumbuh dengan suburnya meskipun
terbatas pada jenisBambusa arundinacea (Bambu Ori) dan terkadang
Bambu Apus (Gigantochloa apus). Bagaimana dengan di tempat sobat?.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae; Ordo: Poales; Famili: Poaceae; Bangsa: Bambuseae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar